Dalam study geologi tidak hanya membahas tentang bumi, geologi adalah ilmu yang kompleks yang juga membahas alam semesta dan isinya, namun agak berbeda jika kita membandingannya dengan study Astronomi. Karena study Astronomi membahas Alam Semesta secara menyeluruh sedangkan study Geologi hanya membahas dasar dan hanya yang berkaitan dengan planet bumi. Dalam blog sederhana dan singkat ini saya akan mencoba membahas tentang Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya serta hal-hal yang berkaitan dengan Bumi dalam lingkup geologi.
Alam
semesta atau Universe merupakan ruang
tak terbatas (Unlimited Space) dan
tak berujung yang didalamnya terdapat galaksi dan tata surya serta jutaan
benda-benda angkasa luar. Alam semesta sering disebut juga sebagai jagat raya.
Para ahli banyak yang berpendapat dan mengajukan teori mengenai asal mula alam
semesta ini, diantaranya yang paling terkenal yaitu teori Big Bang (Ledakan Dahsyat), teori Ekspansi Kontraksi dan teori
Keadaan Tetap (Steady State Theory).
Universe (Alam Semesta)
1.
Teori Big Bang (Ledakan Dahsyat)
Dalam teori ini menjelaskan bahwa
alam semesta berasal dari suatu masa tunggal yang amat besar dan bersuhu sangat
tinggi yang kemudian mengalami ledakan. Lama kelamaan materi-materi hasil ledakan
menjauhi pusat dan terus berekspansi sehingga suhu menjadi turun. Benda-benda
hasil ledakan tersebut kemudian membentuk galaksi, dan di dalam galaksi kemudian
terbentuk suatu sistem yang dinamakan tata surya atau Solar System.
2.
Teori
Ekspansi dan Kontraksi
Teori Ekspansi dan Kontraksi atau
terkenal juga dengan sebutan Oscillation
Theory menyatakan bahwa alam semesta ini tidak konstan , melainkan dapat
berekspansi dan berkontraksi. Alam semesta berawal dari massa yang mengembang
(ekspansi) karena adanya reaksi inti hidrogen. Pengembangan ini membentuk
galaksi dengan jutaan bahkan milyaran bintang. Bintang kemudian menyusut
(kontraksi) dan meledak, setelah terjadi ledakan alam semesta kemudian
mengembang dan menyusut lagi.
3.
Teori
Keadaan Tetap
Teori Keadaan Tetap atau juga
dikenal sebagai Steady State Theory yang dikemukakan oleh H. Bondi, T.
Gold dan F. Hoyle dari Cambridge University. Menurut teori ini alam semesta
tidak berawal dan tidak berakhir, alam semesta selalu terlihat seperti sekarang.
Materi-materi secara kontinue datang dari angkasa luar membentuk galaksi baru
yang mengganti galaksi lama yang bergerak menjauh.
Galaksi merupakan sistem masif yang
terkait gaya gravitasi yang terdiri atas bintang dalam segala manifestasinya,
gas dan debu medium antar bintang serta materi gelap dan lain sebagainya.
galaksi terbentuk dari ribuan, jutaan bahkan milyaran bintang. galaksi dengan
jumlah bintang 100 juta disebut sebagai galaksi Katai, sedangkan galaksi dengan
jumlah bintang 100 mulyar disebut galaksi Raksasa. Jumlah galaksi yang sudah
teramati sekitar 170 milyar, sebagian galaksi memiliki diameter 1000-100.000
parsec. Galaki-galaksi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga berdaarkan
karakteristiknya, yaitu galaksi tak beraturan, galaksi elips dan galaksi
spiral.
· Galaksi tidak beraturan adalah galaksi yang tidak memiliki
bentuk teratur yang terdiri atas bintang tua dan muda, contoh galaksi tidak
beraturan adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magelan Kecil.
· Galaksi elips merupakan galaksi dengan ciri khas berbentuk
elips yang banyak terdiri dari bintang tua dan mengandung sedikit materi antar
bintang. Contoh galaksi elips adalah Galaksi M87.
· Galaksi spiral merupakan galaksi dengan ciri berbentuk
spiral yang memiliki beberapa bagian utama yaitu halo, bidang galaksi dan bulge
(pusat tonjolan galaksi). Contoh galaksi spiral adalah Andromeda dan Bimasakti
(Milky Way). Tata surya kita terletak
pada galaksi Bimasakti (Milky Way).
Milky Way Galaxy
Tata surya atau Solar
System adalah suatu sistem yang terdiri dari matahari, planet-panet dan benda-benda
langit lainnya seperti satelit, asteroid dan komet. Planet-planet mengelilingi
matahari dengan orbit elips. Beberapa planet diantaranya memiliki satelit.
Planet yang tidak memiliki satelit yaitu Merkurius dan Venus sedangkan yang
lainnya memilikinya Jupiter memiliki 17 satelit, Saturnus 9 satelit, Uranus 5
satelit, Neptunus 2 satelit, Mars 2 satelit dan Bumi 1 satelit (Bulan),
satelit-satelit ini bergerak mengelilingi planet. Pluto yang ditemukan oleh
Clyde Tombaugh yang dulunya dianggap sebagai planet, sekarang oleh beberapa
ahli tidak lagi dianggap sebagai planet lagi karena beberapa hal, diantaranya
karena orbit Pluto tidak sesuai dengan garis edarnya dalam mengelilingi
Matahari, hal ini disebabkan karena nilai eksentrisitasnya terlalu besar yaitu
0,249 selain itu para ahli juga berpendapat bahwa pluto merupakan satelit
Neptunus yang terlepas.
Solar System
Berdasarkan jarak planet dengan matahari planet dibagi
menjadi planet dalam dan planet luar, planet dalam yaitu Merkurius, Venus, Bumi
dan Mars. Sedangkan panet luar yaitu Jupiter, Saturnus dan Uranus. Diantar
planet dalam dan luar (Mars-Jupiter) terdapat benda langit Asteroid yang
memisah keduannya. Asteroid adalah bantuan angkasa luar seperti planet kecil
yang berjumlah ribuan. Ribuan asteroid membentuk pola seperti sabuk yang
disebut Asteroid Belt, karena
bentuknya seperti planet asteroid kadang-kadang disebut sebagai Planetoid.
Asteroid pertama ditemukan oleh Piazzi pada tanggal 1 Januari 1801 yang
dinamakan Ceres, kemudian berturut-turut banyak ditemukan asteroid lainnya
seperti Pallas, Juno, Vesta pada tahun selanjutnya. Sekitar 90% asteroid berada pada jarak
2,3-3,3 SA dari matahari. SA(Satuan Astronomi) atau AU (Atronomy Unit) adalah
jarak antar bumi dan matahari1 SA=150 juta kilometer.
Asteroid Belt
Sama
halnya dengan pembentukan alam semesta, pembentukan tata surya juga masih
diperdebatkan oleh para ilmuwan, mereka mengajukan teori-teori nya dengan
sedemikian rupa mengenai awal pembentukan tata surya, diantaranya teori yang
terkenal yaitu teori nebula, teori kondensasi, teori planetesimal dan teori
bintang kembar.
1.
Teori
Nebula
Teori ini digagas oleh filosof terkenal asal Jerman, Immanuel Kant (1775) teori nebula juga disebut teori kabut. Gagasan Immanuel Kant ini kemudian dikembangkan oleh ahli Matematika Prancis, Pierre Laplace.
Teori ini digagas oleh filosof terkenal asal Jerman, Immanuel Kant (1775) teori nebula juga disebut teori kabut. Gagasan Immanuel Kant ini kemudian dikembangkan oleh ahli Matematika Prancis, Pierre Laplace.
Teori ini menyatakan matahari,
planet-planet serta benda-benda lainnya yang mengitari matahari berasal dari
kabut pijar yang berpilin di dalam alam semesta. Karena perputaran, sebagian
masa kabut terlepas manjauhi pusat putaran membentuk gelang-gelang,
gelang-gelang tersebut lambat laun membentuk gumpalan dan menjadi planet,
sedangkan pusat putaran nebula kemudian menjadi matahari.
2.
Teori
Kondensasi
Teori ini digagas oleh Gerard P.
Kuiper (1905-1973), menurut teori ini alam semesta terdiri atas formasi
bintang-bintang. Ia menambahkan bahwa dua pusat yang memadat berkembang dalam
suatu awan antar bintang gas hidrogen.
3.
Teori
Planetesimal
Teori ini digagas oleh F.R. Moulton
dan Thomas C. Chamberlain (1905), menurut teori ini planet-planet merupakan
bagian dari matahari yang terlempar keluar karena ledakan dahsyat yang berupa
gas, gas tersebut kemudian mengalami kondensasi dan menjadi masa padat yang
disebut planetesimal.
4.
Teori
Bintang Kembar
Teori digagas oleh James Jeans dan
Harold Jeffreys, teori ini dikenal juga sebagai teori pasang surut bintang.
Menurut teori ini, dahulu kala terdapat bintang yang sangat besar pernah
melintasi matahari dengan jarak yang tidak jauh, akibat gravitasi bintang tersebut
yang lebih besar dari matahari maka materi-materi dari matahari tertarik
menjauhi matahari dan memadat membentuk planet-planet.
Matahari adalah bintang yang terdekat dari bumi yang
merupakan pusat dari tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet. Diantara
ribuan bintang dalam galaksi bimasakti matahari adalah bintang yang paling
berpengaruh dalam perikehidupan di bumi. Di permukaan matahari terjadi reaksi
fisi atom hidrogen setiap detiknya, hal inilah yang menyebabkan matahari memiliki
energi yang amat besar dan juga sangat panas. Suhu d ipermukaan matahari sekitar
6.000 C, sedangkan di dalam permukaan matahari suhu akan lebih panas lagi.
Jarak matahari dengan bumi yaitu 150 juta kilometer atau 1 SA.
Diameter matahari sekitar 1.400.000 km atau 109 kali diameter bumi, sedangkan massanya sekitar 333.400 kali
massa bumi. Densitas matahari 1,41g cm-3.
Matahari memiliki tiga lapisan yaitu fotosfer, kromosfer dan korona.
Fotosfer adalah lapisan pertama, kemudian dilanjutkan dengan kromosfer yang
mencakup ketebalan 16.000 km, sedangkan lapisan terakhir yaitu korona.
Good Job
BalasHapusMasih beginner Da
BalasHapusSlot machines machines and video poker machines - JamBase
BalasHapusVideo poker machines and 남원 출장샵 video poker machines and video poker machines 남원 출장마사지 for Fun. Slot machines machines 평택 출장샵 and video 전라북도 출장샵 poker machines for Fun. View more 안성 출장샵 information